4. Jelaskan mengenai ilmu pengetahuan teknologi dan
kemiskinan
Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai
atau moral.
Hal ini besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya
melalui kebijaksanaan
pembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu
pengetahuan dan
teknologi.
Penerapan ilmu pengetahuan khususnya teknologi sering kurang
memperhatikan masalah nilai, moral atau segi-segi
manusiawinya. Keadaan
demikian tidak luput dari falsafah pembangunannya itu
sendiri, dalam
menentukan pilihan antara orientasi produksi dengan motif
ekonomi yang
kuat, dengan orientasi nilai yang menyangkut segi-segi
kemanusiaan yang
terkadang harus dibayar lebih mahal.
Ilmu dapatlah dipandang sebagai produk, sebagai proses, dan
sebagai
paradigma etika (Jujun S. Suriasumantri, 1984). Ilmu
dipandang sebagai proses
karena ilmu merupakan hasil darikegiatan sosial, yang
berusaha memahami
alam, manusia dan perilakunya baik secara individu atau
kelompok.
Apa yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan seperti sekarang
ini,
merupakan hasil penalaran (rasio) secara objektif. Ilmu
sebagai produk artinya
ilmu diperoleh dari hasil metode keilmuwan yang diakui
secara umum dan
universal sifatnya. Oleh karena itu ilmu dapat diuji
kebenarannya, sehingga
tidak mustahil suatu teori yang sudah mapan suatu saat dapat
ditumbangkan
oleh teori lain. Ilmu sebagai ilmu, karena ilmu selain
universal, komunal,
juga alat menyakinkan sekaligus dapat skeptis, tidak begitu
saja mudah
menerima kebenaran.
0 komentar:
Posting Komentar